Evaluasi social sustainability pada fasilitas publik studi kasus: studi kasus RPTRA Bahari Gandaria Selatan

Translated title of the contribution: Evaluation of social sustainability of public space: case study of ROTRA Bahari Gandaria Selatan

Eka Permanasari, Sahid, Rahma Purisari

Research output: Contribution to journalArticleResearchpeer-review

Abstract

Upaya membantu masyarakat dalam memiliki ruang terbuka untuk berinteraksi dan berkegiatan di ruang kota seringkali mengarah pada pembangunan fisik dalam bentuk infrastruktur yang hanya mengakomodasi agenda pemerintah. Akibatnya, pengembangan ini lebih cenderung kepada bentukan fisik dan melupakan siapa penggunanya. Meskipun fasilitas dan infrastruktur ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seringkali setelah bangunan fisik terbangun, keberkelanjutan kegiatan tidak terjadi disana. Tidak adanya partisipasi masyarakat dalam proses desain adalah salah satu penyebab kurangnya rasa memiliki terhadap fasilitas yang ada. Penelitian ini mengevaluasi keberlanjutan sosial Ruang Publik Terpadu Ramah Anak-RPTRA Bahari, Gandaria Selatan, Jakarta, melalui pengukuran terhadap rasa memiliki masyarakat sekitar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui seberapa besar rasa memiliki masyarakat terhadap fasilitas publik di lingkungan mereka. Hasilnya menunjukkan variasi tingkat rasa memiliki atas fasilitas tersebut namun sebagian besar masyarakat merasakan kemanfaatannya. Dapat disimpulkan bahwa secara sosial, RPTRA Gandaria dinilai “sustainable” karena masyarakat tidak hanya mengenal RPTRA, tetapi memanfaatkan sekaligus turut terlibat dalam menjaga kelangsungannya di masa depan.

Efforts to help people have open spaces for interaction and activities in urban area often lead to physical development in infrastructure that only accommodates the government agenda. As a result, this development prefers physical form and forgets who the user will be. Although these facilities and infrastructure are made to meet the needs of the community, often after the physical building is built, there is no sustainable activity taking place there. The exclusion of community participation in the design process is one of the causes of the lack of sense of belonging to the facilities built. This paper evaluates the social sustainability of the Bahari Child-Friendly Public Space (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak-RPTRA) in South Gandaria, Jakarta, through measuring the sense of belonging of the surrounding community. This study uses quantitative methods to determine how much the community sense of belonging to public facilities in their environment. The results show a variety of sense of belonging level, and most of the community feel the benefits of the RPTRA facility. It can be concluded that the RPTRA Gandaria is socially “sustainable” because the community is not only familiar with the building but also utilizes and is involved in maintain its sustainability in the future.


Translated title of the contributionEvaluation of social sustainability of public space: case study of ROTRA Bahari Gandaria Selatan
Original languageIndonesian
Pages (from-to)100-108
Number of pages9
JournalLangkau Betang: Jurnal Arsitektur
Volume7
Issue number2
DOIs
Publication statusPublished - 2020
Externally publishedYes

Keywords

  • Social sustainability
  • Public facility
  • RPTRA Bahari

Cite this