Menyelamatkan Akal Sehat di Era Digital

Press/Media: Article/Feature

Description

Di era digital ini, kita seolah berlayar di lautan informasi tanpa batas. Jemari kita tak henti menggeser layar, mata kita terus menyapu konten demi konten. Budaya scrolling telah menjadi ritual harian.

Konten online memberi kita akses ke dunia pengetahuan yang luas dan beragam. Namun, di balik kemewahan informasi ini tersembunyi sebuah paradoks yang menantang: apakah kekayaan informasi ini membawa berkah atau justru menjadi kutukan?

Di satu sisi, kita memiliki kekuatan untuk menjelajahi berbagai perspektif dan ide-ide baru dengan sekali sentuh. Dunia pengetahuan terbentang luas di depan mata, menjanjikan demokratisasi informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, di sisi lain, kita terancam tenggelam dalam arus deras informasi yang tak terbendung, di mana kebenaran dan kebohongan bercampur tanpa batas yang jelas.

Period11 Nov 2024

Media contributions

1

Media contributions

  • TitleMenyelamatkan Akal Sehat di Era Digital
    Degree of recognitionNational
    Media name/outletKompas
    Media typeWeb
    Country/TerritoryIndonesia
    Date11/11/24
    DescriptionDi era digital ini, kita seolah berlayar di lautan informasi tanpa batas. Jemari kita tak henti menggeser layar, mata kita terus menyapu konten demi konten. Budaya scrolling telah menjadi ritual harian.

    Konten online memberi kita akses ke dunia pengetahuan yang luas dan beragam. Namun, di balik kemewahan informasi ini tersembunyi sebuah paradoks yang menantang: apakah kekayaan informasi ini membawa berkah atau justru menjadi kutukan?

    Di satu sisi, kita memiliki kekuatan untuk menjelajahi berbagai perspektif dan ide-ide baru dengan sekali sentuh. Dunia pengetahuan terbentang luas di depan mata, menjanjikan demokratisasi informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, di sisi lain, kita terancam tenggelam dalam arus deras informasi yang tak terbendung, di mana kebenaran dan kebohongan bercampur tanpa batas yang jelas.
    URLhttps://www.kompas.id/baca/opini/2024/11/08/menyelamatkan-akal-sehat-di-era-digital?open_from=Opini_Page
    PersonsArif Perdana