Bagaimana mencegah kekerasan verbal di ruang digital

Press/Media: Article/Feature

Description

Di era digital yang serba terhubung ini, kekerasan verbal online menjadi ancaman yang semakin meresahkan. Laporan WHO mengungkapkan bahwa satu dari enam anak menjadi korban perundungan siber pada tahun 2024.

Survei UNICEF tahun 2019 di 30 negara menunjukkan sepertiga remaja pernah mengalami pelecehan di dunia maya. Bahkan, satu dari sepuluh remaja terlibat konflik fisik akibat perundungan online.

Parahnya, fenomena ini tidak terbatas pada kelompok usia tertentu. Dari anak-anak hingga orang dewasa, bahkan di lingkungan profesional, kekerasan verbal online bisa saja terjadi. Sebab, kekerasan verbal online dapat dilakukan secara anonim, terus menerus, dan menyebar, sehingga membutuhkan solusi multidimensi.

Period5 Sept 2024

Media contributions

1

Media contributions

  • TitleBagaimana mencegah kekerasan verbal di ruang digital
    Degree of recognitionNational
    Media name/outletThe Conversation Indonesia
    Media typeWeb
    Country/TerritoryIndonesia
    Date5/09/24
    DescriptionDi era digital yang serba terhubung ini, kekerasan verbal online menjadi ancaman yang semakin meresahkan. Laporan WHO mengungkapkan bahwa satu dari enam anak menjadi korban perundungan siber pada tahun 2024.

    Survei UNICEF tahun 2019 di 30 negara menunjukkan sepertiga remaja pernah mengalami pelecehan di dunia maya. Bahkan, satu dari sepuluh remaja terlibat konflik fisik akibat perundungan online.

    Parahnya, fenomena ini tidak terbatas pada kelompok usia tertentu. Dari anak-anak hingga orang dewasa, bahkan di lingkungan profesional, kekerasan verbal online bisa saja terjadi. Sebab, kekerasan verbal online dapat dilakukan secara anonim, terus menerus, dan menyebar, sehingga membutuhkan solusi multidimensi.
    URLhttps://theconversation.com/bagaimana-mencegah-kekerasan-verbal-di-ruang-digital-237770
    PersonsArif Perdana